Perpisahan (episod tercecer)
Jaji menghampiriku di meja guru saat menikmati rehat sejenak. " pa mau minta diphoto sama ibu-bapak Jaji"
Aku membuntutinya ke luar ruangan, ternyata sudah menunggu juga bu Lela dan bu Sri Box. Rupanya Jaji akan memperkenalkan kami kepada ibu dan bapaknya. Masing-masing kami dapat satu buket ~berisi 10 lembar si ungu~melengkapi ornamen pemotoan. Makasih Jaji.
Dua orang perempuan meminta untuk poto bareng, rupanya sudah agak lama menunggu di samping pintu kantor. "pak ibu mau photo bareng" ucapan itu terlontar dari mulut Nidaul, sambil memperkenalkan mamahnya. Ada bouket yang diserahkan,berupa jejeran 10 lembar warna ungu kemerahan. Sebelum berpisah Nida masih menyerahkan sebuah bungkusan di plastik hitam. Diketahui isinya sebuah sarung Wadimor setelah dibuka rame-rame di rumah.
Ternyata Nida sedang mencoba jajal keberuntungan SMBPTN-nya kedokteran di Untirta padahal dia sudah masuk ke Stikes Banten juga. Semoga berhasil.
Sesi pengumpulan toga di lab kimia dihampiri Puji setelah menandatangani penyerahan toga kepada petugasnya.
"bapak ini teu saupami" sambil uluran tangannya menyerahkan kresek warna hitam. "Terima kasih Puji, dampaikan salam kepada ibu dan bapak ya" Hanya itu yang terucap berpa basa yang basi.
Dari Puji mendapatkan sebuah sarung Atlas dipastikan setelah dibuka bareng keluarga.
"maafkan anak-anak bapak sebetulnya tidak berharap apapun dari kalian di 12 IPA 5. Ternyata diantara kalian dengan minus kebersamaan dan kurang kompaknya itu, masih ada jiwa-jiwa sosial yang tersimpan. Mudah-mudahan kedewasaan kalian mengarah ke arah yang lebih baik. aamiin.
Komentar
Posting Komentar