Balik-bulak
Pertama ; pagi-pagi nyonyah berangkat ke acara perpisahan, ternyata keranjang dan bakinya tidak ikut turun. Akhirnya balik lagi sekalian nganterin si bungsu.
Kedua; dalam perjalanan menuju sd ciputri si bungsu telpon untuk segera hadir. Meluncurlah. Setelah selesai arah pulang lewati ke arah Cisolong tujuan Cipacung Cukur. Ternyata ga bisa lewat lantaran terhalangi parkir semrawut, mundur puter arah ke arah gunung torong lewati pemandian Cipanas. Ternyata keluar ke arah kiri dengan pandangan menoleh ke sebelah kanan untuk meyakinkan mobil bak yang tidak bisa dilewati, memang tidak tampak. Tapi di arah pandangan lurus ternyata masih ada di posisi di depan belum terlewati. Gustiiiii. Akhirnya mundur lagi, ternyata harus tetap lewati sekolahan lagi. Barulah bablas arah ke Gunungsari.
Ketiga; diselingi cengkrama dengan pa Dudi cs, si bungsu menerima panggilan dari kaka Gea nanyain kunci. Sedangkan dia sudah di depan pintu garasi. " Naik aja nong" Canda ku.
"Naik juga tetap ga bisa masuk rumah babaaah" timpalnya. Akhirnya, disuruhlah ikut sebentar di mamah Pandi, lantaran teh Lena sudah ke Bogor, begitupun dengan mamah Zahra yang sudah ngacir ke Munjul. Gak tega lantaran mendengar kondisi kurang enak badan, tergerak balik kanan walaupun di tawari hidangan utama.
Biasanya kaka Gia pulang agak sorean setelah melatih bocah binaannya di Parungsentul untuk persiapan eksamennya.
Keempat; setelah mengeksekusi bungkusan nasi ayam padang ka sarip balik menjemput Gamma di Gunungsari.
Komentar
Posting Komentar