Set up (jeblog)
Gara-gara panclen napi pulangnya ke Garut, sontak nyi uneh ngajengkat dari kursi dengan wajah bangkenu. Terjadilah~perang dingin semaleman. Jelang malam kedua diiringi sayup takbir semua kekesalan ditampung seperti biasa. Sejarah dibolak dan balik, terulang dan berulang.
Hanya kekhawatiran berlebih ~takut kehilangan kored berefek ka mana-mana, tetangga sebelah lah, tukang ketupat lah dibawa-bawa, kalo mantan sudah pasti selalu menjadi pelengkap peserta yang harus dipersalahkan sebagai pelengkap penderta.
Walaupun akhirnya terkapar kecapaian dalam renungan takbir idul adha 1444, 29 Juni 2023, Kamis menjelang pagi.
(genap setahun wafatnya ayahanda Mardjuk bin Ahyar)
Komentar
Posting Komentar