Cekungan Cijolang

Jejak Kehidupan Purba di Jawa Barat

Lini Masa Konservasi Kehidupan Purba di Situs Tambaksari Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 20 Agu 2022 15:11 WIB
Dok Koleksi Museum Tambaksari dan koleksi SMPN 1 Tambaksari
Koleksi fosil yang ditemukan di Situs Tambaksari, Ciamis (Foto: istimewa)
Ciamis - Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terdapat lokasi yang menyimpan peninggalan purbakala. Tempat itu berada di Situs Tambaksari, Kecamatan Tambaksari. Di tempat ini banyak ditemukan berbagai fosil hewan purba dan peninggalan manusia purba.

Koleksi fosil hewan purba itu disimpan di Museum Tambaksari dan di Lab SMPN 1 Tambaksari. Bahkan ada beberapa diantaranya yang disimpan oleh warga.

Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, kawasan Situs Tambaksari merupakan cekungan sedimentasi. Biasa juga dikenal dengan sebutan Cekungan Cijolang.

Mengingat di lokasi ini banyak ditemukan sejumlah fosil vertebrata. Hal ini menunjukan fauna tersendiri dengan ciri fosil penunjuk yakni Merycopotamus nanus Lydekker.

Adapun temuan fosil fauna Cijolang yang termasuk sebagai fosil penunjuk Merycopotamus nanus yaitu Hipopotamus (Hexaprotodon) simplex (kuda nil), Cervus sp (rusa), dan stegodon sp (gajah).

Fosil fauna yang pernah ditemukan di kawasan Tambaksari misalnya kerbau, rusa, buaya, gajah, kuda nil, kura-kura, dan badak.

Dok Koleksi Museum Tambaksari dan koleksi SMPN 1 Tambaksari Foto: istimewa

Adapun lokasi fosil yang ditemukan berada di pinggir sungai dan area persawahan yang dilalui sungai Cijolang. Seperti daerah Cihonje, Cipasang, Urug Kasang, Kaso, Cisanca, Cibatu, Cisontrol, dan Cibeureum.

Kawasan situs ini merupakan kawasan yang mengandung tinggalan geologi kuarter yang berumur Pliosen tengah atau sekitar 2 juta tahun yang lalu.

Ditemukan Seabad yang Lalu

Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis Muharam didampingi Pamong Budaya Ahli muda Sodikin menjelaskan kehidupan manusia dan budaya purba di kawasan Tambaksari, baru mulai terungkap tahun 1920 oleh J. van Houten. Yakni dengan ditemukannya fosil vertebrata. Lalu dilanjutkan dengan penelitian oleh van Es pada 1931, von Koenigswald pada 1934, dan Hetzel pada 1935.

"Memang penemuan fosil di Situs Tambaksari Ciamis ini sudah cukup lama. Sejak tahun 1920 lalu. Kemudian dilakukan beberapa penelitian dan eskavasi oleh peneliti dari beberapa instansi," ujar Sodikin, Selasa (16/8/2022).

Dok Koleksi Museum Tambaksari dan koleksi SMPN 1 Tambaksari Foto: istimewa

Lini masa jejak penemuan fosil purbakala di Tambaksari berdasarkan data dari Disbudpora Ciamis:

Tahun 1980, para penemu fosil di Kecamatan Tambaksari melaksanakan musyawarah dalam upaya penanganan dan penyelamatan fosil yang disimpan masyarakat.

Tahun 1987, proses eskavasi dan penelitian fosil Tambaksari di kawasan Urug Kasang oleh para peneliti.

Tahun 2001, temuan gigi seri manusia purba oleh Balai Arkeolog Bandung, STTNas Yogyakarta, Lab Geologi Kuarter P3G Bandung, University of Tennesse & Auburn University, Amerika.

Tahun 2013, proses pengkajian cekungan Cipidang oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Tahun 2019, proses konservasi oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran di Musim Fosil Tambaksari.

Menurut Sodikin, selain ditemukan oleh peneliti, masyarakat setempat pun beberapa kali menemukan fosil-fosil tersebut. Dari masyarakat ada yang diserahkan museum, ke sekolah atau pun ada beberapa diantaranya tidak mengetahui fosil dibiarkan begitu saja.

"Untuk usia fosil sendiri diperkirakan menurut peneliti pada Pliosen tengah atau sekitar 2 juta tahun," ungkapnya.

Pada tahun 2019 lalu, Rahang Gajah Purba ditemukan Warga di daerah perbatasan daerah Cisaga dan Tambaksari.

Adapun koleksi fosil yang tersimpan di Situs Museum Tambaksari, antara lain Fosil Hewan Kuda Nil (fosil rusuk, fosil sendi, fosil rahang, fosil gigi, fosil taring). Fosil hewan Gajah Purba (fosil tulang belakang, fosil tengkorak belakang, fosil kaki belakang, fosil rahang belakang, fosil gigi belakang, dan fosil engsel belakang).

Fosil hewan Rusa Purba (fosil sendi, fosil kaki, fosil tulang belakang, fosil rusuk, fosil rahang, fosil tanduk, fosil gigi).

Fosil hewan Sapi (fosil rahang bawah kiri, fosil rahang bawah kanan). Fosil Tanah (fosil abu kehitaman, abu kecoklatan, dan hitam).

Fosil Kayu, fosil Daun, fosil Gigi Ikan, fosil Sisik Ikan, Kerang, fosil Kura-kura Purba, dan beberapa fosil yang belum teridentifikasi.

"Jumlah fosil yang tersimpan ada ratusan sekitar 170 fosil," ungkapnya.

galuhvirtual.ciamiskab.go.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simpati no empaty

Antena-1