M Dani

 Tubuh besar dan tegap dengan batu cincin besar di jemari dengan akar bahar yang melingkar di tangan kanannya tidak menjadikannya perkasa juga jumawa.

Hari ini kepalanya menunduk dan terseguk dipundak kecil ini menumpahkan kesedihan dengan berurai air mata disaat kami pamit dari takziah putri sulungnya. Ini merupakan duka karena kematian anak sulungnya yang menyisakan anak tunggal untuk dirawat.

Hari ini adalah kali ketiga mang Dani kehilangan anggota keluarganya. Mungkin belum setahun yang lalu ditinggal oleh istrinya yang ~kaleleban~ ditinggal anak bungsunya Aep yang lebih dulu wafat karena tumor di matanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simpati no empaty

Antena-1