Dharma is butul
Perjanjian dengan dr Febriansyah Kurniawan untuk tanggal 15 September 2023, hari Jumat, ternyata hanya jalan-jalan. Dr Febri terlambat berkabar ke conter 1, beritanya sakit.
Akhirnya dibuatkan jadwal pertemuan lagi, untuk tanggal 22 September 2023, seminggu kemudian.
Terjawab sudah semua misteri selama ini di ruangan 201- konter 1, setelah langkah perjalanan di ruang 202 mengharuskan radiologi ulang dan ukg.
Berharap pertemuan dari ruangan dr Pebri ke luar membawa selembar kertas berisi resep untuk diambil obatnya di apotek.
“ ibu euis tidak saya kasih obat ya, karena ibu harus di kemo......bla....bla....setelah nanti payu daranya saya angkat dioperasi” kira-kira seperti itulah paparan singkat yang ditangkap saat bertemu dr Pebri di Ruangan 201 hari Jumat, 22 September 2023 menjelang sholat jumatan. Dilanjutkan dengan melengkapi lembar-lembar persyaratan untuk penjadwalan tindakan selanjutnya di akhiri berkas yang harus diserahkan ke ruang edukasi.
Langkah terakhir setelah tahap-tahap dilewati termasuk dengan alternatif herbal bajakah, daun kelor maupun zymuno. Ini adalah kehendak-Nya yang harus dijalani, diterima dengan lapang dada.
Seandainya saja, kita tahu ternyata beberapa jenis makanan yang sering dikonsumsi bisa berdampak terhadap kelangsungan hidup tentunya semua juga pasti sepakat untuk menghindari jenis-jenis bahan konsumsi yang jelas-jelas mengandung bahan pengawet kimia, bahan konsumsi hasil rekayasa genetik dan bahan konsumsi hasil tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
Karsiogenik bisa terjadi untuk siapa saja yang bisa terpapar oleh bahan-bahan mengandung zat karsinogen baik itu pada bahan makanan, pakaian, sabun (mandi,cuci, ataupun loundry), minyak wangi atau obat-obatan sekalipun.
Kembali berandai-andai, setelah dioprasi di dharmais itu mutlakah harus kemo? Berapa kali dan berapa lama?
Disatu sisi kemo merupakan langkah ahir yang harus ditempuh. Di sisi lain ada beberapa tahapan yang tidak boleh dilakukan oleh pasien yang sedang di kemo. Mandi dengan air hangat, tidak dianjurkan malah tidak dibolehkan. Sedangkan nyi Uneh mandi rianya butuh air panas.
Kemo....kemooooo? Ataukah melanjutkan dengan herba untuk bertahan.
Laporan Alpi dari r edukasi (26.09.2023)
Kesimpulan pertemuan di ruang edukasi :
- Operasi diperkirakan di bulan November sekitar tgl 17
- Try Out kesehatan/pengecekan dari bulan Oktober (di daftarkan oleh petugas di ruang edukasi)
- pemeriksaan pertama Tanggal 16 Oktober cek Lab PK(darah) & Thorax( paru)
- Tanggal 18 pengambilan hasil lab PK dan diserahkan kembali ke R. Edukasi (tidak wajib membawa Pasien)
n.b
+ Pengecekan darah di lantai 1 Loket C
+ Thorax di Basemen tempat Ronsen
Jadwal dari r-edukasi tgl 26/10 ke poli dalam dan rekammedik, dilanjut tgl 30/10 ke poli jantung dan poli paru. Tgl 31/10 bagian ke poli anastesi dan psikiatri.
Perjalanan tanggal 26 dan 30 lancar jaya. Walaupun sebelum ke poli jantung itu harus daptar dulu untuk sidik jari agar dapat SEP.
Perjalanan 31 dari rumah singgah BBI, berangkat lepas subuh, sebelum sampe gerbang puterbalik lantaran ingat HP masih di atas bupet dekat tv. Sudah sampai depan rumah ternyata kaca mata bertengger di jidat,alhasil HPpun sepaket sudah ada di mobil. Gustiiiiii. Pertanda. 😁
Hampir jam 06.00 tiba di parkiran, dikagetkan dengan kabar dari Alpi bahwa SEP tidak bisa di cetak lantaran rujukan berakhir tanggal 31 Oktober 2023.
Kesalahan pemahaman, dikira batas ahirnya itu tanggal 31/10 pada jam 23.59, ternyata tidak berlaku. Sistem membacanya per 30/10 jam 23.59, wal hasil mutlak harus bikin rujukan baru.
Minta bantuan om Rizki 07 untuk buat rujukan di Bogenvil, tapi berlakunya per 04/11 untuk ke Sari Asih. Jadi tetap langkah pintas terbentur aturan,dan tetap harus diikuti.
Sabtu,04/11 2023 Alpi mengabari Rujukan bisa didapat itupun setelah ngantri dulu ke poli dr Izul. Pengantar buat ke Darmais tertanggal 06/11 hingga tanggal 02 Pebruari 2024.
Senin,06/11 2023 Alpi ke Dharmais benerin rujukan BPJS
Komentar
Posting Komentar