Rebo wekasan

 Rabu Wekasan merupakan salah satu tradisi unik yang masih dilestarikan oleh sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Tradisi Rabu Wekasan ini dilaksanakan pada hari Rabu terakhir dibulan Safar dalam kalender Hijriah. Bagi masyarakat yang masih menjalankannya, Rabu Wekasan diyakini sebagai momen penting untuk menolak bala dan memohon perlindungan dari berbagai marabahaya.

Meski namanya mengandung kata "Rabu", pelaksanaan Rabu Wekasan tidak selalu jatuh tepat pada hari Rabu. Hal ini karena penentuan tanggalnya mengikuti kalender Hijriah, sehingga bisa saja jatuh pada hari lain dalam kalender Masehi. Misalnya, Rebo Wekasan tahun 2024 akan jatuh pada hari Rabu, 4 September 2024 atau bertepatan dengan 30 Safar 1446 Hijriah.

Merujuk pada kalender Hijriah Indonesia 2024 yang telah diterbitkan Kementerian Agama, Rabu terakhir bukan Safar jatuh pada 4 September 2024.

Karena Kamis, 5 September 2024 sudah bertepatan dengan Rabiul Awal.

Tapi tanggal ini akan berbeda jika menggunakan penanggalan menurut HGT dan Islamic Hijri Calendar.

Dalam kalender itu, Rabu Wekasan atau Rabu terakhir bulan Safar jatuh pada 28 Agustus 2024.

fokus pada aspek spiritual seperti berdoa dan beribadah.(ada perbedaan pemilihan wekasan di tahun 2024 untuk beberapa lokasi sudah melaksanakannya di hari rabu tanggal 28 Agustus]

Meski demikian, esensi dari Rebo Wekasan tetap sama, yaitu sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan memohon perlindungan Allah SWT. Tradisi ini menjadi bukti bagaimana Islam dapat berakulturasi dengan budaya lokal tanpa menghilangkan nilai-nilai fundamental agama.

Rabu Wekasan merupakan tradisi yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal. Meski pelaksanaannya bervariasi di berbagai daerah, inti dari tradisi ini adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya. Sebagai bagian dari khazanah budaya Indonesia, Rebo Wekasan menjadi cerminan bagaimana agama dan budaya dapat berjalan beriringan dalam kehidupan masyarakat.

Membaca Doa Khusus

Setelah salat, dibaca doa Rabu Wekasan yang cukup panjang. Doa ini berisi permohonan perlindungan dari segala marabahaya dan penyakit.

Memperbanyak Istighfar

Sesuai dengan anjuran dalam Al-Qur'an, masyarakat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar pada hari tersebut.

Sedekah dan Silaturahmi

Sebagai wujud rasa syukur, masyarakat juga dianjurkan untuk bersedekah dan memperkuat tali silaturahmi.

 

Perkembangan Tradisi Rabu Wekasan

Seiring perkembangan zaman, pelaksanaan tradisi Rabu Wekasan mengalami beberapa perubahan. Di beberapa daerah, tradisi ini masih dilaksanakan secara meriah dengan berbagai ritual adat. Namun di daerah lain, perayaannya lebih sederhana dan lebih fokus pada aspek spiritual seperti berdoa dan beribadah

merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian umat Islam di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tradisi Rabu Wekasan: Mengenal Sejarah, Tujuan, dan Amalannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/09/04/160000665/tradisi-rabu-wekasan--mengenal-sejarah-tujuan-dan-amalannya?page=all.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simpati no empaty

Antena-1