No googling Gen Z

 Ahli mengungkap Gen Z atau generasi yang lahir mulai tahun 1997-2012, mulai meninggalkan Google dan kini memilih platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi di internet. Apa alasan Gen Z mulai meninggalkan Google?

Mark Shmulik, analis internet di Bernstein Research, mengatakan para Gen Z dan generasi yang lebih muda beralih ke platform lain untuk mencari informasi.

"Selamat tinggal Google. Audiens yang lebih muda melakukan 'pencarian', bukan 'googling'," kata Shmulik, melansir Business Insider, Kamis (12/9).

Baca artikel CNN Indonesia "Kenapa Gen Z Tak Lagi 'Googling' untuk Cari Informasi di Internet?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240913214158-192-1144368/kenapa-gen-z-tak-lagi-googling-untuk-cari-informasi-di-internet.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Shmulik mengatakan Gen Z atau generasi yang lebih muda semakin sering membuka media sosial seperti TikTok untuk mencari rekomendasi restoran, langsung ke agregator berskala besar seperti Amazon untuk ritel, dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.

Baca artikel CNN Indonesia "Kenapa Gen Z Tak Lagi 'Googling' untuk Cari Informasi di Internet?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240913214158-192-1144368/kenapa-gen-z-tak-lagi-googling-untuk-cari-informasi-di-internet.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Bernstein, merujuk survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research terhadap 2.000 orang Amerika, mencatat sebanyak 45 persen Gen Z cenderung menggunakan "pencarian sosial" di platform seperti TikTok maupun Instagram, alih-alih Google.

Sementara itu, hanya 35 persen generasi millennial yang melakukan pencarian di TikTok maupun Instagram, Gen X 20 persen, dan generasi Boomers 10 persen.

Bahkan ketika Gen Z semakin dewasa, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencarian utama mereka.

Lalu, kenapa Gen Z meninggalkan Google?

Baca artikel CNN Indonesia "Kenapa Gen Z Tak Lagi 'Googling' untuk Cari Informasi di Internet?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240913214158-192-1144368/kenapa-gen-z-tak-lagi-googling-untuk-cari-informasi-di-internet.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Teknologi


MENU
Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Otomotif Hiburan Gaya Hidup Fokus Kolom Terpopuler Infografis Foto Video Indeks
Home

Teknologi

Internet
Kenapa Gen Z Tak Lagi 'Googling' untuk Cari Informasi di Internet?
CNN Indonesia
Minggu, 15 Sep 2024 07:03 WIB

Ilustrasi. Ahli mengungkap Gen Z mulai meninggalkan Google dan memilih platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi di internet.  (Foto: iStockphoto/Alessandro Biascioli)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli mengungkap Gen Z atau generasi yang lahir mulai tahun 1997-2012, mulai meninggalkan Google dan kini memilih platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi di internet. Apa alasan Gen Z mulai meninggalkan Google?
Mark Shmulik, analis internet di Bernstein Research, mengatakan para Gen Z dan generasi yang lebih muda beralih ke platform lain untuk mencari informasi.

"Selamat tinggal Google. Audiens yang lebih muda melakukan 'pencarian', bukan 'googling'," kata Shmulik, melansir Business Insider, Kamis (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shmulik mengatakan Gen Z atau generasi yang lebih muda semakin sering membuka media sosial seperti TikTok untuk mencari rekomendasi restoran, langsung ke agregator berskala besar seperti Amazon untuk ritel, dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.

Lihat Juga :
Gen Z Tak Lagi Pakai Google untuk Cari Info di Internet, Apa Gantinya?
Bernstein, merujuk survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research terhadap 2.000 orang Amerika, mencatat sebanyak 45 persen Gen Z cenderung menggunakan "pencarian sosial" di platform seperti TikTok maupun Instagram, alih-alih Google.

Sementara itu, hanya 35 persen generasi millennial yang melakukan pencarian di TikTok maupun Instagram, Gen X 20 persen, dan generasi Boomers 10 persen.

Bahkan ketika Gen Z semakin dewasa, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencarian utama mereka.

Lalu, kenapa Gen Z meninggalkan Google?

Lihat Juga :
Facebook Jadi Juara Dunia Download saat Makin Ditinggal Remaja
Melansir Lonelybrand, Gen Z adalah generasi perintis yang tumbuh dengan ponsel pintar. Ini membuat mereka terbiasa memanfaatkan beragam platform untuk mengumpulkan informasi.

Selain itu, ada beberapa alasan utama mengapa Google menjadi kurang relevan bagi audiens yang lebih muda ini.

Pertama, terdapat platform khusus yang memenuhi kebutuhan secara spesifik. Gen Z tidak hanya mencari informasi semata, mereka membutuhkan sesuatu yang menarik, relevan, dan secara khusus dibuat untuk satu hal.

Contohnya, jika mereka ingin mengetahui review produk maka mereka akan membuka TikTok. Platform video singkat ini memiliki banyak kreator konten yang dapat mengulas suatu produk dengan jujur.

Baca artikel CNN Indonesia "Kenapa Gen Z Tak Lagi 'Googling' untuk Cari Informasi di Internet?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240913214158-192-1144368/kenapa-gen-z-tak-lagi-googling-untuk-cari-informasi-di-internet.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Teknologi


MENU
Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Otomotif Hiburan Gaya Hidup Fokus Kolom Terpopuler Infografis Foto Video Indeks
Home

Teknologi

Internet
Kenapa Gen Z Tak Lagi 'Googling' untuk Cari Informasi di Internet?
CNN Indonesia
Minggu, 15 Sep 2024 07:03 WIB

Ilustrasi. Ahli mengungkap Gen Z mulai meninggalkan Google dan memilih platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi di internet.  (Foto: iStockphoto/Alessandro Biascioli)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli mengungkap Gen Z atau generasi yang lahir mulai tahun 1997-2012, mulai meninggalkan Google dan kini memilih platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi di internet. Apa alasan Gen Z mulai meninggalkan Google?
Mark Shmulik, analis internet di Bernstein Research, mengatakan para Gen Z dan generasi yang lebih muda beralih ke platform lain untuk mencari informasi.

"Selamat tinggal Google. Audiens yang lebih muda melakukan 'pencarian', bukan 'googling'," kata Shmulik, melansir Business Insider, Kamis (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shmulik mengatakan Gen Z atau generasi yang lebih muda semakin sering membuka media sosial seperti TikTok untuk mencari rekomendasi restoran, langsung ke agregator berskala besar seperti Amazon untuk ritel, dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.

Lihat Juga :
Gen Z Tak Lagi Pakai Google untuk Cari Info di Internet, Apa Gantinya?
Bernstein, merujuk survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research terhadap 2.000 orang Amerika, mencatat sebanyak 45 persen Gen Z cenderung menggunakan "pencarian sosial" di platform seperti TikTok maupun Instagram, alih-alih Google.

Sementara itu, hanya 35 persen generasi millennial yang melakukan pencarian di TikTok maupun Instagram, Gen X 20 persen, dan generasi Boomers 10 persen.

Bahkan ketika Gen Z semakin dewasa, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencarian utama mereka.

Lalu, kenapa Gen Z meninggalkan Google?


Melansir Lonelybrand, Gen Z adalah generasi perintis yang tumbuh dengan ponsel pintar. Ini membuat mereka terbiasa memanfaatkan beragam platform untuk mengumpulkan informasi.

Selain itu, ada beberapa alasan utama mengapa Google menjadi kurang relevan bagi audiens yang lebih muda ini.

Pertama, terdapat platform khusus yang memenuhi kebutuhan secara spesifik. Gen Z tidak hanya mencari informasi semata, mereka membutuhkan sesuatu yang menarik, relevan, dan secara khusus dibuat untuk satu hal.

Contohnya, jika mereka ingin mengetahui review produk maka mereka akan membuka TikTok. Platform video singkat ini memiliki banyak kreator konten yang dapat mengulas suatu produk dengan jujur.


Teknologi



Internet
 Biascioli)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli mengungkap Gen Z atau generasi yang lahir mulai tahun 1997-2012, mulai meninggalkan Google dan kini memilih platform media sosial seperti TikTok untuk mencari informasi di internet. Apa alasan Gen Z mulai meninggalkan Google?
Mark Shmulik, analis internet di Bernstein Research, mengatakan para Gen Z dan generasi yang lebih muda beralih ke platform lain untuk mencari informasi.

"Selamat tinggal Google. Audiens yang lebih muda melakukan 'pencarian', bukan 'googling'," kata Shmulik, melansir Business Insider, Kamis (12/9).



Shmulik mengatakan Gen Z atau generasi yang lebih muda semakin sering membuka media sosial seperti TikTok untuk mencari rekomendasi restoran, langsung ke agregator berskala besar seperti Amazon untuk ritel, dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka.



Sementara itu, hanya 35 persen generasi millennial yang melakukan pencarian di TikTok maupun Instagram, Gen X 20 persen, dan generasi Boomers 10 persen.

Bahkan ketika Gen Z semakin dewasa, mereka semakin mengandalkan media sosial sebagai mesin pencarian utama mereka.

Lalu, kenapa Gen Z meninggalkan Google?


Melansir Lonelybrand, Gen Z adalah generasi perintis yang tumbuh dengan ponsel pintar. Ini membuat mereka terbiasa memanfaatkan beragam platform untuk mengumpulkan informasi.

Selain itu, ada beberapa alasan utama mengapa Google menjadi kurang relevan bagi audiens yang lebih muda ini.

Pertama, terdapat platform khusus yang memenuhi kebutuhan secara spesifik. Gen Z tidak hanya mencari informasi semata, mereka membutuhkan sesuatu yang menarik, relevan, dan secara khusus dibuat untuk satu hal.

Contohnya, jika mereka ingin mengetahui review produk maka mereka akan membuka TikTok. Platform video s
Kedua, pengaruh media sosial. Media sosial seperti TikTok lama-kelamaan berubah menjadi platform peramban.

Gen Z sering menggunakan TikTok untuk mencari produk baru, melihat-lihat tentang hobi, bahkan materi edukasi. Lalu TikTok juga memiliki algoritma untuk menyesuaikan konten dengan kegemaran penggunanya.

Kedua, pengaruh media sosial. Media sosial seperti TikTok lama-kelamaan berubah menjadi platform peramban.

Gen Z sering menggunakan TikTok untuk mencari produk baru, melihat-lihat tentang hobi, bahkan materi edukasi. Lalu TikTok juga memiliki algoritma untuk menyesuaikan konten dengan kegemaran penggunanya.




Ketiga, antarmuka Google yang semakin berantakan. Akhir-akhir ini, Google makin banyak mengadaptasi iklan dan konten bersponsor.

Google yang dulunya memiliki antarmuka bersih dan user-friendly kini berubah menjadi membingungkan. Pengguna sering mendapati banyak iklan dan konten yang non-relevan saat mencari informasi.

Sementara, kebutuhan Gen Z adalah informasi cepat dan tepat, menyediakan informasi tanpa distraksi. Gen Z mengutamakan pengalaman yang lancar dan minim iklan saat mencari informasi.



Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simpati no empaty

Antena-1