Abrehom 66

 Naik bis dari halte Bama, beriringan dengan pasangan muda yang beradal dari Patia dengan tujuan Ujungtebu, sepasang ibu dan bapak cukup berumur juga, dan seorang pemuda berbaju merah.

Perjalanan makin lama terasa sangat lamban, seperti naik siput. Meskipun tambahan yang naik dari Menes lumayan banyak, perjalanan tetap terasa lamban.

Di POM Saketi masih ada beberapa yang naik, diikuti dengan genjrengan gitar orang Ciodeng yang berangkat sore pulang malam, alunan shalawat.

Perjalanan tetap berasa lambat. Terasa sekali perjalanan kali ini memang agak lain. Seperti - Gerry siput.

Mengger. Beberapa orang turun. Diantaranya pasangan yang akan ke Ujungtebu,yang harus merogoh kocek 25k ongkos dari Mandalawangi naik ojek ke tujuannya.

Beberapa orang juga naik, termasuk yang menengteng okulele bele. Dan genjrengan pertama tepat di sisi kiri kuping yang menduduki kursi tiga di posisi barisan ke lima, suara kocokan kentrung serasa tumplek masuk telingaku ditambah teriakan salawatan yang cempreng itu.

Jika disikapi serius bakalan ga bagus. Dengan helaan napas panjang, kuping tetap dibuka dan hati dibiarkan adem dengan senyum dikulum.

Murni Jaya Abrehom 66 bawaanmu hari ini merayap seperti siput 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duka 12 C

Sekte Hageuy