Qris
Viral Pedagang Kena Modus Penipuan QRIS Baru, Gimana Cara Antisipasinya?
JAKARTA - Viral sejumlah pedagang di kawasan pusat jajan di depan kampus Telkom University, Jalan Sukabirus, Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, menjadi korban penipuan dengan modus stiker pembayaran digital palsu. Para pedagang menyadari bahwa ada kejanggalan setelah menunggu transaksi masuk ke rekening, namun tidak kunjung terjadi meskipun warung ramai dikunjungi pembeli.
Modus yang digunakan dalam kasus di sekitar Telkom University ini sangat sederhana namun efektif, apalagi penipuan ini terjadi di lingkungan yang padat dan memiliki tingkat transaksi yang cepat.
Pertama, pelaku melakukan penggantian kode QR dengan menempelkan stiker kode QR yang telah dicetak ulang di atas display QRIS asli milik pedagang. Pelaku juga memanfaatkan kelengahan, yaitu memanfaatkan situasi ramai atau waktu sibuk di mana pedagang tidak sempat mengecek secara detail notifikasi yang masuk.
Sayangnya, korban tak sadar. Mereka merasa konsumen sudah membayar dengan benar, dan pedagang baru menyadari dana tidak masuk setelah beberapa jam atau di akhir hari.
Pembayaran digital menggunakan QRIS memang praktis dan cepat, namun maraknya kasus penipuan menjadi alarm keras bagi para pelaku usaha. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan para pedagang yang menggunakan QRIS agar transaksi lebih aman, yang dirangkum dari QRIS Interactive:
- Periksa dan Amankan Kode QR Anda
Lakukan pemeriksaan rutin pada display QRIS Anda. Raba permukaannya jika terasa ada lapisan stiker tambahan, segera lepas dan pastikan kode di bawahnya adalah yang asli.
Letakkan display QRIS di area yang mudah diawasi oleh kasir dan sulit dijangkau untuk ditempeli stiker oleh orang yang mencurigakan.
- Verifikasi Transaksi Wajib
Jangan pernah percaya hanya pada bukti screenshot dari konsumen. Wajib tunggu notifikasi pembayaran sukses dari aplikasi penerima dana Anda (mobile banking atau aplikasi merchant resmi).
Pastikan nama pengirim dana (jika terlihat) dan jumlah yang masuk sudah sesuai dengan nominal belanja konsumen.
- Edukasi Para Karyawan
Selain itu, para pedagang juga perlu memberikan edukasi pada karyawan yang menjaga lapak usaha. Latih karyawan untuk selalu waspada terhadap tanda-tanda penipuan dan prosedur verifikasi yang ketat, terutama di jam-jam sibuk.
Kasus di sekitar Telkom University ini adalah pengingat bagi semua pedagang di Indonesia bahwa praktis bukan berarti bebas risiko. Dengan kewaspadaan tinggi, Anda bisa terus menikmati manfaat QRIS sambil melindungi usaha Anda dari kejahatan. (Kurniasih Miftakhul Jannah)
Punya kejadian unik saat berhubungan dengan gerai roti O, vaporit nyonya. Karena wangi yang semerbak itu hingga terbawa ke lantai 3 poli Diagnostik. Disela menunggu dokter jantung yang terkendala panggilan ke ruang operasi jadilah waktu tunggu semakin lama.
Di depan gerai " sudah matangkah?" bertanya pada teteh penjaganya.
" Sepuluh menit lagi pa, silahkan ditunggu" jawabnya, " mau pesan sekarang atau nanti?".
"Nanti saja ya"
Berkeliling sebentar, sambil menghirup wangi roti dari jauh.
Setelah berasa cukup waktu, sambil memegangi selembar uang warna sedikit merah, merapatlah ke arah kasir. Sambil menyodorkan tangan " Teh tolong dua yang bisa".
" Maaf bapa ga bisa.... harus dengan Qris" terdengar juga tambahannya, " Atau ATM pak".
Hahaiiiiii, lama menunggu cukup kenyang dengan menghirup aroma roti O, tanpa berhasil membawa sepotong pun.
Begitupun saat membayar sebuah pisang cavandis, potongan jambu kristal juga nanas dengan sebotol air mineral. Kasir sempat bertanya "Ada ATMnya pa?" Pertanyaan itu muncul saat dirasa sulitnya mencari uang untuk kembalian. Dijawab dengan gelengan kepala, sambil terpikir butuh uang tukaran.
Padahal di dompet ada kartu tol, itupun teringat setelah di lantai 3.
Komentar
Posting Komentar