Lorong(waktu)

-

 Perjalanan di lorong waktu antara terbit pajar dan suara azan magrib terdengar saat di Mengger, sebagai imbas mengularnya antrean sejak di samudra biru dengan pintu timbangan, terjepit di jembatan Rumingkang berlanjut di depan alfamidi Cimanuk, bergeser sedikit terjebak di perapatan pasar batu bantar hingga dilewati raja jalanan bis -merah- Murnoi di susul bis si hijau -Asli menerobos jalur kanan.

Melewati jembatanpun sama saja tertahan hingga depan gapura Cihideung. Di sisi kanan mengular hingga ekornya di Kadupinang.

Perjalanan panjang hari ini terobati dengan ikan panggang dan lima kuning telur kecap, tanpa senyum.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simpati no empaty

-
 Ternyata dibalik no aproved yang berujung merahnya di simasten sehingga muncul TMTB selama 3 hari, memunculkan simpati dan empaty dari mereka tanpa setahuku.  Empaty yang terpinggirkan menggerus simpati hanya karena pertanyaan :" Menyesalkah? " Simpati tanpa empati ibarat makan seblak tanpa level pedas. 
Baca selengkapnya

Antena-1

-
 Agar nonton tv sedikit lebih nyaman setelah teknologi digital dengan STB dan kebaikan hati bang Zaki sudah mengijinkan untuk ikut memasang antena pada dinding bagian timur, terlaksana sudah nonton Piala Dunia 2022 hingga Prancis menjadi Juara. Sebatang pipa besi,siap buat antena supaya chanel lebih banyak. Tapi sepertinya menantang petir. Cukup berisiko. Biar tetap aman, seperti di kebon cau. Antena harus di bawah naungan atap genting dan tetap di atas plafon. Tanpa takut petir lagi, kecuali mati listriknya. Intinya biar hujan berpetir sekalipun, - nonton must go on- terutama sepak bola. Biarlah rencana tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan bergulir ke negara lain. Masih mengantri jadwal bola-bola indah di liga eropah  maupun klub-klub yang bertandang di liga champion.  Dengan begitu, tidak ada salahnya rumah ini harus di naikan, walaupun harus di cor.
Baca selengkapnya